Selasa, 16 Desember 2008

bimbang

Aku tahu rasamu
Aku paham lelahmu
Aku mengerti bimbangmu

Kau meragu
Aku juga merasakannya

Kau tak tahu jalan mana yang harus ditempuh di simpang ini
Aku pun memiliki kegamangan yang sama

Tapi, satu hal yang pasti
Kau dan aku 
Kita berdua
Yakin dan percaya
Bahwa ada jalan untuk semuanya
Bahkan ketika satu pintu tertutup
Jendela lain pasti terbuka
RencanaNya selalu indah
Bahkan ketika tak mampu kita pahami

Satu hal lagi
Dulu aku pernah berjanji
Menjadi teman seiring
Yang mendukung dan menopang
Inilah saatku
Mewujudkan janji itu



Selasa, 02 Desember 2008

Kasus SMA 90: lagi2 tentang kekerasan

Jakarta - Kekerasan kembali mencoreng wajah pendidikan di Indonesia. Kali ini kekerasan terjadi di SMAN 90 Jakarta. Murid-murid kelas 1 dipaksa berkelahi melawan murid kelas 3.
Akibatnya puluhan orang mengalami luka-luka ringan. Orang tua wali siswa yang menjadi korban kekerasan pun menemui kepala sekolah. Mereka menuntut para pelaku dikeluarkan dari sekolah.
(diunduh dari www.detiknews.com)



Hmpf! Lagi2 terjadi kekerasan di sekolah. Persitiwa ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Kita semua tahu itu. Kita semua mengecam aksi semacam itu. Kita semua tidak setuju pada tindakan seperti ini. Kita semua merasa kesal pada para pelaku (dan sekaligus tak habis pikir, dan sekaligus kasihan, mungkin). Kita semua turut prihatin atas apa yang dialami para korban.

Hmpf! Apa yang ada dalam angan kita ketika pertama kali masuk ke sekolah yang baru? Senang? Antusias? Penuh semangat? Membayangkan hal2 yang baik? Apa yang yang ada dalam benak orangtua ketika mengantarkan anaknya masuk ke sekolah yang baru? Adakah yang mengharap anaknya mendapat perlakuan buruk? Adakah yang rela anaknya masuk ke sebuah tempat yang tidak aman?

Hmpf! Tapi lagi2 kekerasan terjadi di sekolah. Tempat yang seharusnya menjadi rumah yang aman bagi anak2. Bukan Taman Kanak2 saja bukan yang berhak mendapat gelar sebagai "taman yang paling indah"?

Hmpf! Kekerasan yang terjadi di sekolah adalah keprihatinan kita bersama. Dan sekaligus, tanggungjawab kita bersama. Bukan tanggungjawab pak dan bu guru semata. Bukan tanggungjawab pak satpam dan pak penjaga sekolah. Bukan tanggungjawab siswa saja. Semua dari kita. Setiap kita. Masing2 dari kita punya tanggungjawab untuk mencegahnya.