Rabu, 24 September 2008

Bermain (-main) Peran

Lagi nemenin adik2 putra altar di Gereja latihan teater nih... Judulnya Yusuf Si Penafsir Mimpi. Jadi inget jaman2 SMA dulu waktu aktif main teater...Hahaha... nggak nyangka ya? Beneran, saya dulu aktif main teater bersama teman2 di SMA 8 di bawah bendera Teater 10 (FYI, SMA 8 dulunya adalah SMPP 10, so namanya jadi teater 10, bukan teater 8). Dan ternyata, saya menikmati berlatih bersama adik2 ini setelah sekian lama tidak pernah merambah dunia ini.... Bahkan, rasanya jadi pengen main lagi...

Bermain peran alias role play ternyata memang menyenangkan. Untuk membentuk suatu komunitas, bahkan teater menjadi sangat manjur karena akan lebih mudah menimbulkan rasa kehilangan ketika salah satu tidak datang. Rasa kehilangan yang kadang tentu saja diikuti rasa kesal dan bete...hehehe...

Tetapi secara umum, bermain peran membawa dampak positif bagi anak. Bermain peran adalah salah satu bentuk permaian yang dapat dilakukan anak bersama peers maupun bersama orang dewasa. Bermain peran dipercaya oleh banyak ahli akan meningkatkan kemampuan anak memahami perasaan orang lain dan mengarahkan diri sendiri.

Tanpa kita sadari, sebenarnya bermain peran ini menjadi permainan yang memang mengasyikkan yang sudah kita lakukan sejak kecil. Bermain pasar-pasaran? Atau ibu-ibuan? Dokter-dokteran? Itulah bermain peran... Jadi, kalau kita jeli, dengan mudah kita akan membantu anak untuk mengembangkan dirinya dengan cara bermain peran ini. Membantu anak untuk mengungkapkan kemarahan dengan cara yang tidak destruktif? Ajaklah ia bermain, "pura-pura jadi raksasa yuk..". Membantu anak untuk mengembangkan toleransi pada perbedaan? Ajaklah ia bermain, "kita main pura-pura hidup di sebuah desa yang orang-orangnya memiliki warna yang berbeda-beda yuk..." Tidak sulit bukan?

Ayo, luangkan waktu lebih banyak bermain bersama anak... Bermain peran menjadi salah satu permainan menarik dan bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar