Sabtu, 08 November 2008

badai di UGM

Kemarin sore, saya harus ke UGM, ke Ekonomi tepatnya, untuk mengambil hasil TOEFL. Jam tiga kurang sedikit saya berangkat dari rumah. Tepat waktu saya mau berangkat, bapak telpon. Menanyakan saya mau kemana. Saya jawab, mau ke ekonomi lalu rapat di paingan. Hati2 hujan,katanya. Di sini terang benderang, jawab saya.

Saya pun memacu starlet tercinta yang knalpotnya sedang bermasalah. Benar saja, sampai di Purawisata, hujan deras sudah mengguyur bumi.

Sampai di SMA 3, jalanan menjadi macet. Padat sekali. Jalan sisi barat yang harusnya digunakan kendaraan yg mau ke utara, dijadikan dua arah. Ooo.. ternyata ada pohon yang nyaris ambruk. Dan kemacetan makin menjadi2 di cik di tiro. Bayangkan, saya membutuhkan waktu 35 menit dari perempatan gramedia sampai ke panti rapih! FYI, biasanya cuman 3 menit!

Sampe bunderan, ternyata jalan masuk UGM ditutup. Saya tdk melihat sesuatu yg terlalu heboh, kecuali baliho "Andra n da backbone" yang mlorot. Memutari bunderan, warung2 di sisi selatan kagama ternyata porak poranda. Jalanan masih macet. Lampu lalulintas mati. Orang2 bukan polisi ikut membantu mengatur jalan. Saya berbelok masuk ke kawasan UGM lewat pintu masuk kompleks bulaksumur. Lepas dari jalan kompleks, ternyata ga boleh belok kanan karena ternyata ada pohon gede yang tumbang. Berbeloklah saya ke kanan, eh kiri maksdunya. Menuju ke arah GSP. Banyak orang berdiri memotret (dan menambah kemacetan tentu saja). Ternyata sodara2...parah...serem... pohon2, lampu2, baliho2 di seputaran GSP dan kampus FIB, FEB, psikologi ambruk... pager2 peyok ketimpa pohon... mobil dan motor yg ga beruntung juga kena...
Saya parkir di sisi timur GSP dan berjalan ke ekonomi. Pohon2 yang patah dan tumbang berserakan. Terpaksa saya melompat2. Saya menengok ke atas. Atap nampak tdk utuh. Sepertinya terbang dan melorot. Ngeri!

Kembali saya berpikir, pikiran yg sama dengan waktu gempa dulu, dalam hitungan detik, segala sesuatu yang kita anggap adalah milik kita, hasil usaha kita, bisa hilang begitu saja... Jadi, mengapa harus enggan berbagi... Mari berbagi... Karena semua yang kita terima dariNya adalah cuma2, kenapa tidak membagikannya dengan cuma2 pula...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar