Sabtu, 22 November 2008

tangan yang menolong

Saya sungguh merasa berada dalam genggaman tangan Tuhan...
Begitu penuh pertolongan, begitu aman, begitu erat dalam setiap langkah...



Di saat saya nyaris berputus asa, bantuan datang dengan mudahnya.
Ya, ini masalah tesis. Penelitian besar yang menyita tenaga saya sehabis-habisnya.
Pengambilan data untuk pre test harus segera saya mulai. Karena minggu depan, anak2 sudah ulangan umum. Itu berati saya tidak bisa mengobservasi mereka.
Jadi, mau tdk mau, minggu terakhir november inilah kesempatan terakhir saya. Sekarang atau mundur sampai april! Ga mau...

Rencana observasi saya dengan pencatatan langsung ditolak oleh Bu Etik. Kenapa? Karena datanya akan lebih tidak sahih. Karena butuh inter rater minimal 3. Pakai handycam saja, begitu katanya. Saya menyetujuinya tanpa berpikir panjang. Karena, jurnal2 bullying banyak yang begitu juga.

Muncullah persoalan. Sebanyak apa handycam yg saya butuhkan? Berapa observer yg harus mengobservasi? Berama lama observasi dilakukan? Kasetnya bakal habis berapa?

Terhenyaklah saya ketika mengetahui menyewa handycam per hari itu tdk murah. Otak diskalkulia saya menghitung dengan susah payah. Lalu, tangan itu mengulurkan bantuan... dengan mudahnya saya menemukan sahabat2 yg bersedia meminjamkan handycam selama satu minggu tanpa memungut bayaran (ya iyalah, kalo pake bayaran bukan sahabat kali bu..).

Siapa yang akan mengobservasi? Bertemulah saya dengan teman2 PSYNEMA USD. Mereka anak psikologi. Bisa mengoperasikan kamera dengan cukup baik. Walaupun ada uang lelah utk mereka, tapi kesediaan mereka sudah menjadi pertolongan besar bagi saya...

Saya benar2 merasa bersyukur...benar2 merasa semua dilancarkan...dimudahkan...
Terimakasih Tuhan... Semoga saya pun menjadi kepanjangan tanganMu untuk orang lain...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar